Notification

×

Iklan

Iklan

Akibat Terendam Banjir Akses Jalan Koppo Sayati Bandung Lumpuh

Minggu, 11 September 2022 | September 11, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-09-11T12:41:34Z

BANDUNG,PasundanPost - Akses Jalan Raya Kopo Sayati menuju Soreang lumpuh total. Hal tersebut diakibatkan banjir dengan ketinggian selutut orang dewasa pada Minggu (11/9/2022).

Mengutif dari detikjabar beberapa kendaraan bermotor memaksa menerjang genangan banjir namun gagal. Beberapa kendaraan lainnya memilih untuk menggunakan jalur lain untuk melewati genangan banjir tersebut.

Warga RW 07 Desa Margahayu Selatan Kecamatan Margahayu, Tono (42) mengatakan, hujan di wilayah tersebut terjadi sejak pukul 13.00 WIB. Kemudian setengah jam kemudian genangan banjir tersebut langsung datang.

"Kalau yang saat ini jam 1an hujan, kemudian setengah 2an meluap. Banjir ini sebetulnya dari kemarin sejak hujan besar dari arah utara dari Kota Bandung, terus infonya dari arah Pangalengan juga hujan. Ini juga karena Citarumnya udah penuh, sekarang juga ini pemukimannya udah padat kaya gini," ujar Tono 

Pihaknya menjelaskan banjir tersebut diperparah dengan tidak adanya penyerapan dan penampungan air sementara.

"Dulu kan di sana itu ada sawah, terus di beberapa wilayah lainnya juga ada sawah, sekarang kan udah di bikin perumahan, ya jadinya seperti ini," katanya.

Dia menambahkan genangan banjir yang selalu terjadi di daerah tersebut diakibatkan adanya rumah yang menghalangi aliran sungai. Sehingga, kata dia, aliran sungai di wilayah tersebut terhambat.

"Iyah ada, cuma kan yang dipermasalahkan di sini itu ada rumah yang menutup jalurnya air. Itu dari jarak dasar air ke rumah itu cuma ada tinggi satu atau satu setengah meter. Sementara debit air yang datang itu nggak sebanding, jadi nggak akan bisa lewat, ke tutup rumah itu," jelasnya.

Tono mengungkapkan genangan banjir tersebut bisa surut dalam waktu yang cukup lama. Bahkan, kata dia, bisa berjam-jam lamanya.

"Ini kalau sungai di sana surut, baru ke sini nya surut. Biasanya sekitaran dua jam, tapi rata-rata surutnya ya sekitaran empat jam lah," ucapnya.

Dia berharap drainase di beberapa jalur di wilayah tersebut bisa dibuat lancar oleh pemerintah. Oleh karena itu aliran air menuju Citarum bisa lebih lancar.

"Soalnya ada sebagian-sebagian drainase tertutupi oleh rumah dan lain-lain. Trus di sini juga kalau udah lancar, nanti di daerah sana nya ada penyempitan kali juga, sedangkan debit air yang di sini itu sangat besar," katanya.


Sumber : detikjabar


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update